Kue lebaran; Kue Putri Salju

Setiap orang mempunyai menu buka puasa favorit, di pertengahan bulan Ramadhan ini pastinya Anda merasa bosen dengan menu buka puasa yang dijajakan di warung. Menu ta’jil seperti kolak pisang, es teler, serta aneka gorengan. Bila Anda selama ini membeli menu buka puasa di warung, ada baiknya untuk mencoba bikin sendiri cemilannya, misalnya bikin kue lebaran. Selain bisa ngisi waktu nunggu buka, juga rasanya bisa disesuaikan dengan selera Anda.

Membuat kue kering lebaran tidak terlalu sulit, bahkan untuk yang belum pernah sama sekali bikin, misalnya kita mau bikin kue putri salju, kue lebaran ini cocok sekali untuk buka puasa karena rasanya yang lembut dan manis. Langkah pertama sediakan bahan-bahannya: 175 gram margarin, 3 kuning telur, 100 gram keju edam parut, 1/4 sendok teh garam, 175 gram tepung terigu, ayak, 30 gram tepung maizena. Untuk taburan saljunya 350 gram gula bubuk.

Setelah bahan-bahan terkumpul semua, lakukan langkah-langkah berikut:

• Siapkan loyang pipih, olesi dengan margarin, sisihkan
• Kocok margarin hingga mengembang, masukkan telur dan terus kocok hingga mengembang
• Masukkan tepung terigu, maizena, aduk rata, tambahkan keju edam dan garam, aduk rata hingga menjadi adonan yang dapat dibentuk.
• Ambil satu sendok teh adonan, bentuk bola, taruh di atas loyang, beri jarak
• Panggang dalam oven dengan temperatur 160 derajat celcius selama 15 menit hingga matang
• Dinginkan, taburi dan lumuri dengan gula bubuk, seperti putri yang ditaburi salju, simpan dalam stoples kedap udara.

Selamat mencoba! selamat berbuka puasa! (dari berbagai sumber)

Kue Lebaran teman Ngemil Habis Teraweh

Bulan Ramadhan sudah memasuki hari akhir minggu kedua, tentunya Anda mempunyai menu buka puasa kesukaan. Nyari menu buka puasa di Indonesia tidaklah susah, hampir sepanjang jalan raya berubah menjadi pasar takjil dadakan. Biasanya orang Indonesia paham benar dengan saran Nabi untuk berbuka dengan yang manis, ini bisa ditunjukan dengan jajanan ala buka puasa yang mereka jajakan. Minuman dari mulai teh manis, juice buah, es campur, es cendol, es kelapa muda, es teler sampai air kelapa dawegan langsung dari batoknya.

Menu makanan takjil yang manis seperti kolak pisang, kolak candil, bubur kacang ijo, kue lebaran, kue putri noong, aneka gorengan. Biasanya orang Indonesia setelah waktu magrib tiba segera ta’jil, yakni menyegerakan berbuka puasa dengan segelas teh manis, makan beberpa kue lebaran manis kemudian menunaikan shalat magrib, baru dilanjutkan dengan makanan berat. Hidangan makan berat biasanya ditemani dengan ayam goreng, lalapan, sambal, segelas air putih.

Makan malam orang Indonesia di bulan Ramdhan tidak terlalu kenyang, pasalnya mereka setelah shalat Isya melaksakanan shalat taraweh 20 rakaat berjamaah. Bayangkan apabila perut kenyang, kemungkinan tidak bisa menjalankasan shalat taraweh. Shalat taraweh biasanya selesai jam setengah sembilan orang Indonesia biasanya memanfaatkan waktu untuk bersantai di rumah sambil ngemil makanan ringan seperti kue lebaran.

Kue Lebaran dan Ngabuburit bersama Keluarga

Hari lebaran tinggal 20 hari lagi, sudah memikirkan kue lebaran apa yang akan disajikan? Penjual kue lebaran memang sudah mulai menjajakan kue-kuenya, tapi kadang rasanya tidak sesuai dengan selera Anda dan keluarga. Taka da salahnya sambil ngabuburit Anda membuatnya sendiri di rumah sekeluarga. Kalau mau bikin kue minggu-minggu ini, sebaiknya Anda membuat kue lebaran klasik seperti kue Nastar, kue Kacang, kue Putri Salju, atau kue Kaastengels. Kue-kue tersebut biasanya disajikan saat lebaran tiba.

Ngabuburit dengan membikin kue lebaran di rumah sebaiknya mengikutsertakan anak-anak dan suami Anda, karena selain membuat kue lebaran klasik membutuhkan banyak tangan, juga keceriaan dan kebersamaan dalam membuat kue di rumah menjadi pengalaman yang Indah bagi anak. Hal ini baik untuk perkembangan psikis anak, apalagi acara bersama keluarga bisa dilanjutkan ke buka bersama keluarga, shalat tarawih jama’ah, makan sahur bareng, serta serentetan ibadah lainnya.

Bulan puasa bisa dimanfaatkan untuk mempererat komuikasi antara anak dan orang tua, di bulan penuh berkah ini berilah perhatian lebih terhadap anak-anak. Misalnya dengan memberikan reward berupa parcel lebaran bagi anak yang tamat puasa, khatam qur’an 30 juz, atau shalawat terawih jama’ah tanpa putus. Percayalah mendididk anak di bulan penuh keistimewaan ini akan memupuk jiwa spiritual anak.

Kue Lebaran dan Ngabuburit

Waktu magrib bak idola di Syahri Ramadhan, datangnya selalu dinantikan umat Islam di seluruh dunia. Pasalnya waktu magrib menandakan waktu buka puasa telah tiba, setelah seharian penuh menahan lapar dan haus umat Islam berbuka dengan makanan serta minuman khas buka puasa. Bulan puasa di Indonesia selalu menyisakan cerita dan hal unik bagi yang menjalaninya, terlebih Islam Indonesia yang selalu beradaptasi dengan budaya lokal setempat. Misalnya masyarakat Sunda ketika menunggu buka puasa punya istilah ngabuburit, kata ini berasal dari bahasa sunda ‘burit’ yang artinya sore ditambah imbuhan ‘nga-‘ dan pengulangan dua huruf pertama ‘bu-‘ secara etimologi bermakna menunggu senja, secara istilah berarti melakukan sesuatu sambil menunggu adzan magrib tiba untuk buka puasa.

Ngabuburit sekarang bukan hanya dilakukan oleh masyarakat suku sunda saja, ngabuburit telah menjadi istilah nasional, buktinya salah satu perusahaan komersil mengadakan konser selama bulan Ramadhan dengan tema “ngabuburit bareng ungu”. Sebenarnya jenis kegiatan ngabuburit itu tidak ditentukan misalnya ada orang ngabuburit dengan jalan-jalan ke danau, nongkrong di pinggir jalan, namun sebaiknya ita bisa memanfaatkan waktu luang tersebut sebelum waktunya buka dengan kegiatan yang bermanfaat, misalnya dengan mengunjungi teman, membaca buku di perpustakaan, masak menu buka puasa, atau membuat kue lebaran.

Pilihan ngabuburit dengan membuat kue lebaran sangat bermanfaat buat keluarga, misalnya proses pembuatannya dengan melibatkan semua anggota keluarga, ibu, ayah, dan anak-anak tentunya ini akan mengahangatkan komunikasi antara anak dan orang tua, apalagi kebersamaan itu berlanjut ke buka puasa, tadarusan, makan sahur. Hal ini sangat baik untuk perkembangan jiwa spiritual anak.

Kue lebaran Menambah Semarak Idul Fitri

Idul fitri bagi umat Islam memiliki makna mensyukuri kegembiraan atas kemenangan dalam melawan hawa nafsu selama sebulan penuh. Pada hari Idul Fitri umat Islam dalam keadaan fitri, semua muslim bermaaf-maafan, bersilaturahmi, mengunjungi orang tua dan sanak saudara sambil berbagi kue lebaran, bahakan berziarah ke makam leluhur keluarga untuk mengirimkan do’a kepada ahli kubur. Puasa sebulan disempurnakan dengan membayar zakat fitrah sesuai dengan tuntunan Nabi Saw, zakat fitrah memberikan pelajaran bahwa setiap muslim harus punya kesadaran sosial terhadap sesamanya, dengan zakat firtah minimal semua fakir miskin bisa terpenuhi kebutuhannnya di hari lebaran.

Bagi para pegawai maupun PNS Idul Fitri sangat dinantikan, bagi seorang karyawan dia akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaan tempat dia bekerja bentuknya bisa berupa uang, barang, ataupun kue lebaran 2013. Sedangkan para PNS akan mendapatkan gajih ke-13 tanpa potongan menjelang lebaran.

Bagi Para perantau yang bekerja atau tinggal di kota, Idul Fitri dijadikan momen pulang kampung untuk shalat sunat Idul Fitri bersama keluarga, mereka pulang biasanya membawa kue lebaran Jakarta untuk dibagikan ke sanak saudara, pulang kampung ini dilakukan oleh jutaan orang dalam waktu bersamaan ke seluruh daerah di Indonesia. Maka pantaslah lebaran Idul Fitri di Indonesia menjadi lebih meriah dibandingkan dengan lebaran Idul Adha yang mempunyai gelar Hari Raya Akbar.

Kue Lebaran di Bulan Istimewa

Berpuasa itu istimewa karena ibadah yang satu ini khusus buat Allah, bukan buat kita sendiri. Karena itu, kita menganggap puasa sebagai “persembahan” kita pada Allah. Hal ini sesuai dengan hadith yang termuat dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya." Begitu istimewanya pahala puasa sampai-sampai “Aku yang akan membalasnya”, begitu juga sambutan masyarakat terhadapa bulan Ramadhan ini.

Sambutan meriah datangnya Ramadhan marak di Indonesia, Mesjid di cat ulang, acara televisi dibungkus dengan acara khusus Ramadhan bahkan nambah jam tayang sibuk di waktu sahur. Kafe dan rumah makan menjadi rame di waktu buka puasa, pasar dan supermarket penuh dengan pembeli menjelang hari raya Idul fitri, kue lebaran berupa biskuit dan kue kering serta minuman yang jadi incaran, ternyata mereka membeli kue kering bukan untuk konsumsi mereka sendiri, tetapi untuk dibuat parcel lebaran dan di bagikan ke karyawan, pembatu, atau sopir mereka.

Bulan istimewa sangat di tunggu-tunggu oleh masyarakat baik pegawai maupun PNS, bagi seorang karyawan dia akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaan tempat dia bekerja, sedangkan PNS akan mendapatkan gajih ke-13 tanggal 18 Juli besok. Satu hal lagi yang selalu di lakukan di bulan istimewa yakni mudik lebaran, mobilisasi masa secara masal dari kota ke daerah seluruh Indonesia dalam waktu yang hampir bersamaan. Maka pantas bila bulan ramadhan disebut sebagai bulan istimewa.

Berbukalah dengan yang Manis!

Selama menjalankan puasa perut kita kosong, kurang lebih sekitar 12 jam lamanya, hal ini mengakibatkan kadar gula darah dalam tubuh kita menurun, sehingga sangat di anjurkan untuk berbuka puasa dengan yang manis. Makanan yang manis atau mengandung gula sangat baik untuk mengembalikan kadar gula dalam tubuh, zat gula mudah diserap  tubuh sehingga membantu tubuh terasa segar kembali. Tapi tidak disarankan untuk mengkonsumsi semua makanan yang mengandung gula di saat berbuka.

Tentunya sesuatu yang berlebihan akan berakibat tidak baik, begitupun kadar gula berlebih dalam tubuh juga tidak baik atau dengan kata lain menjadi penyakit. Lantas makanan manis apa saja yang baik untuk berbuka puasa sekaligus di contohkan oleh Nabi?

Sebenarnya Nabi berbuka dengan rutab, atau tamar atau air. Rutab di negara kita dikenal dengan kurma yang yang telah masak sebelum menjadi tamar kering, ia lembut dan manis. Karena rutab dan tamar jarang ditemui di daerah kita, kita bisa mengkonsumsi makanan yang manis dan baik juga untuk kesehatan semisal kue lebaran, atau kalau Anda mau makan  kolak saat berbuka puasa, ada bainya untuk memilih kolak pisang. Kolak pisang biasanya dicampur dengan labu kuning, ubi jalar, sekotang, kolang-kaling, campuran kolak tersebut, mengandung gula alami yang baik bagi tubuh.

Kue Lebaran Bisnis Musiman yang Menjajikan

Bulan ramadhan selalu menyisakan kenangan manis bagi umat Islam, terutama bagi mereka yang berbisnis musiman di bulan ini. Jadi bulan Ramadhan benar-benar bulan berkah dalam arti sempit artinya bulan yang memberikan berlipat-lipat keuntungan. Memang sebenarnya bulan puasa dimaksudkan untuk mengurangi konsumsi umat Islam, secara sufistik puasa merupakan latihan mengendalikan hawa nafsu dengan tidak makan dan minum di siang hari. Kalau konsumsi berkurang maka kebutuhan pun berkurang, uniknya justru di bulan ramadhan ini kebutuhan pangan dan sandang meningkat berlipat-lipat dibanding  bulan lainnya.

Banyak peluang usaha yang bisa Anda lakukan di bulan Ramadhan ini, usaha jasa, makanan, pakaian bisa Anda lakukan dengan keutungan yang menjanjikan. Misalnya usaha berjualan makanan dan minuman untuk berbuka puasa, dari mulai makanan untuk ta’jil seperti kurma, kolek pisang, kolek candil, bermacam-macam gorengan,  es kelapa muda, sop buah, sampai menu makanan berat seperti ayam bakar, iga bakar, sate, yang jelas jajanan buka puasa pasti diburu para pembeli.

Bagi yang punya modal cukup, usaha kue lebaran juga cukup menjanjikan, momen mudik biasa dimanfaatkan masyarakat untuk memberi bingkisan atau juga parcel lebaran ke sanak saudaranya. Kue lebaran biasanya menjadi favorit masyarakat di samping banyak pilihan rasa juga bisa tahan lama, sehingga tak akan basi walau pun di bawa mudik berhari-hari. Kue nastar, kue kacang, kue putri salju, kue keju biasanya di masukan ke toples kemudian di masukan ke dalam bingkisan lebaran, atau untuk lebih menarik bisa di kemas dalam bentuk parcel lebaran.

Kue Lebaran; Kue Nastar

Hari ini kita menginjak hari keempat kita berpuasa, bertepatan dengan akhir pekan lagi, jadi kita punya banyak waktu luang untuk berkumpul bersama keluarga. Alangkah baiknya bila Anda sekeluarga mencoba untuk membuat kue lebaran, memang sih lebaran masih 3 pekan lagi, tapi kue kering kan bisa tahan lama, itung-itung ngabuburit nunggu bedug magrib tidak ada salahnya kita mencoba membuat kue. Jadi nanti menjelang lebaran kita tidak usah berdesak-desakn di pasar lagi, karena biasanya dua pekan menjelang perayaan lebaran kebutuhan untuk sandang dan pangan menaik tajam, harga pun melonjak naik, termasuk harga parcel lebaran dan kue lebaran harganya berlipat-lipat mahalnya karena sangat diincar pembeli di pasar.

Kali ini penulis akan memaparkan cara membuat kue nastar, kue ini sangat populer disaat lebaran, kuenya berbentuk bulat dan mudah dibuat juga rasanya manis sehingga sangat tepat untuk jamuan lebaran. Langkah pertama siapkan bahan-bahannya: 250gram Tepung terigu; 175gram Mentega; 25gram Tepung Maizena; 2sdm susu bubuk; 60gram gula halus; 3 butir telur untuk adonan; 1 butir telur untuk olesan; 120gram gula pasir; 3cm kayu manis; 1/2sdm garam; 1/2 buah nanas.

Selanjutnya membuat selai nanas dengan merebus nanas yang sudah di parut, masukan gula pasir, garam dan kayu manis, aduk sampai berbentuk selai , angkat sisihkan. Nah cara membuat kuenya sebagai berikut:

1.          Campurkan tepung terigu , tepung maizena , susu bubuk dan di ayak;

2.          Kocok mentega , gula halus dan kuning telur;

3.          Campurkan semua adonan aduk rata menggunakan spatula hingga adonan mudah di bentuk;

4.          Ambil adonan , dan bentuk bulatan yang di isi dengan selai nanas

5.          olesi dengan kuning telur;

6.          Tata di atas loyang yang sudah di olesi margarin;

7.          Panggan selama 25 menit , ambil sisihkan;

8.          Masukan kue nastar dalam toples lalu tutup rapat.

Selamat mencoba!

Kue Lebaran Jakarta

Ibadah puasa selalu memberi  kesan mendalam bagi setiap muslim, di seluruh penjuru dunia bulan Ramadhan disambut dengan meriah, masjid-masjid di percantik,menu buka puasa dihidangkan, kue lebaran disiapkan, shalat taraweh berjama’ah menyemarakan masjid, membaca qur’an di masjid, tradisi bangun sahur menjadikan malam seakan tak pernah sepi. Kesemarakan ramadhan juga bisa dilihat di Jakarta, kota yang paling semarak Adzannya di seluruh negeri.

Suasana puasa benar-benar mencolok bila dibandingkan dengan sebelas bulan lainnya, sepanjang jalan banyak orang yang mendadak jualan, biasanya menu buka puasa seperti es campur, kolek pisang, kolek candil, sop buah, bubur sum-sum, kurma ta’jil dan menu khas buka puasa lainnya. Tapi suasana semarak Jakarta tidak bisa disaksikan lagi di pekan terkahir ramadhan, karena memasuki pekan mudik lebaran. Penduduk Jakarta yang mayoritas pendatang memilih merayakan lebaran di kampung halamannya.

Mudik ke kampung halaman menjadi rutinitas tahunan bagi mayoritas warga Jakarta, momen lebaran ini dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga di kampung, berziarah ke makam leluhur. Dan jangan heran kalau para pemudik ini membawa barang bawaan yang banyak, biasanya mereka membawa kue lebaran Jakarta sebagai parcel lebaran untuk sanak family di kampung.

Kue Lebaran untuk Berbuka Puasa

Hari ini sudah memasuki hari ketiga di bulan puasa, kita sudah mulai terbiasa dengan aktivitas ibadah puasa. Tentunya menjelang magrib kita menyiapkan hidangan berbuka puasa, nah apa tuntunan Nabi dalam berbuka puasa. Diantaranya kita disarankan untuk ta’jil al-ifthar yakni menyegerakan berbuka puasa apabila waktunya telah tiba, hal ini sesuai dengan hadith Nabi yang terdapat dalam sahih Muslim dan Sahih Bukhari dari Sa’ad bahwa Rasulullah bersabda: “Manusia sentiasa dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa.”

Kemudian berbuka dengan makan-makanan yang manis, sebenarnya Nabi berbuka dengan rutab, atau tamar atau air. Rutab di Negara kita dikenal dengan kurma yang yang telah masak sebelum menjadi tamar kering, ia lembut dan manis. Karena rutab dan tamar jarang ditemui di daerah kita, kita bisa mengkonsumsi makanan yang manis-manis semisal kue-kue lebaran, atau juga bisa ditambah teh manis.

Memakan makanan yang manis sewaktu berbuka puasa sangat baik untuk tubuh, karena selama 6 sampai 8 perut kita kosong sehingga jumlah gula dalam tubuh berkurang, sehingga makanan yang manis sewaktu buka puasa bisa mengisi kekurangan itu. Kue lebaran yang manis terdiri dari kue kacang, kue putri salju bisa menjadi alternatif menu buka puasa. 

Kue Lebaran Ciri Khas Kuliner Indonesia

Indonesia adalah Negara kepulauan terluas di dunia, lebih dari 18 ribu pulau berjejer di Negara yang terkenal dengan nusantara. Luasnya wilayah Indonesia menjadikan keragaman suku, agama, sosial, bahasa, termasuk memiliki ribuan kuliner. Sudah tentu perbedaan kuliner berdasarkan suku biasa kita lihat dari warung makan pinggir jalan, ada masakan padang, masakan sunda, makanan khas Jawa. Yang lebih spesifik lagi misalnya menu soto, ada coto makasar, soto betawi, soto kudus, soto Madura, soto Bandung, soto Ternate, dan sederet soto lainnya.

Indonesia memiliki 5 agama yang diakui oleh pemerintah, yakni Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Budha, dan Hindu. Negara ini menyandang status Negara penduduk Muslim terbesar di dunia. Kali ini kita akan salah satu aspek agama yang melekat adalah kuliner khas yang identik menjadi bagian dari tradisi. Dalam tradisi Katolik ada roti dan anggur perjamuan, dalam agama Hindu juga ada makanan serba manis semacam kue lebaran yang di sajikan disaat hari raya Nyepi.

Umat Islam selama bulan Ramadhan melaksanakan ibada puasa, di akhir bulan mereka menyelenggarakan hari raya. Umat Muslim menyediakan ketupat, opor ayam, kue lebaran berupa kue camilan yang terdiri dari kue kacang, kue nastar, kue keju, kue putri salju. Selain itu di hari raya umat islam biasa saling mengirim parcel lebaran.

Kue Lebaran Bikinan Keluarga

Kita telah memasuki hari pertama di bulan Ramadhan, biasanya di hari pertama ini kita masih menyesuaikan segala aktivitas kita dengan ibadah puasa. Misalnya perubahan pola waktu makan yang berpindah ke magrib sama sahur, kemudian aktivitas kerja harian yang dikurangi waktunya, misalkan pulang kerja satu jam lebih awal. Adaptasinya biasanya ga butuh waktu lama, dalam tiga hari kita sudah terbiasa dengan aktivitas di syahri siyam ini.

Dengan berkurangnya waktu kerja di kantor, otomatis banyak waktu luang di rumah bersama keluarga. Alangkah baiknya waktu luang di rumah di bulan Ramadhan ini digunakan untuk lebih dekat lagi dengan anak-anak. Misalnya menyiapkan hidangan buka puasa, shalat tarawih bersama, tadarus qur’an bersama, atau libatkan anak-anak membuat kue lebaran untuk persiapan hari raya. Bulan puasa menjadi momen tepat untuk memupuk kedekatan antara anak dan orang tua, hal ini penting untuk perkembangan jiwa spiritual anak.

Membuat kue lebaran bersama di rumah memang membutuhkan waktu dan banyak tangan, mungkin Anda berpikir kenapa tidak beli di toko saja? Tapi dengan membuatnya bersama di rumah, keceriaan dan kebersamaan dalam membuat kue di rumah menjadi pengalaman yang Indah bagi anak. Hal ini baik untuk perkembangan psikis anak, terlebih lebaran adalah momen istimewa, dengan membuat kue lebaran menambah kesemarakan keluarga dalam menyambut lebaran idul fitri.