Ibadah puasa selalu memberi kesan mendalam bagi setiap muslim, di seluruh
penjuru dunia bulan Ramadhan disambut dengan meriah, masjid-masjid di
percantik,menu buka puasa dihidangkan, kue lebaran disiapkan, shalat taraweh
berjama’ah menyemarakan masjid, membaca qur’an di masjid, tradisi
bangun sahur menjadikan malam seakan tak pernah sepi. Kesemarakan ramadhan juga
bisa dilihat di Jakarta, kota yang paling semarak Adzannya di seluruh negeri.
Suasana puasa benar-benar mencolok
bila dibandingkan dengan sebelas bulan lainnya, sepanjang jalan banyak orang yang
mendadak jualan, biasanya menu buka puasa seperti es campur, kolek pisang,
kolek candil, sop buah, bubur sum-sum, kurma ta’jil dan menu khas buka puasa
lainnya. Tapi suasana semarak Jakarta tidak bisa disaksikan lagi di pekan
terkahir ramadhan, karena memasuki pekan mudik lebaran. Penduduk Jakarta yang
mayoritas pendatang memilih merayakan lebaran di kampung halamannya.
Mudik ke kampung halaman menjadi
rutinitas tahunan bagi mayoritas warga Jakarta, momen lebaran ini dimanfaatkan
untuk berkumpul bersama keluarga di kampung, berziarah ke makam leluhur. Dan
jangan heran kalau para pemudik ini membawa barang bawaan yang banyak, biasanya
mereka membawa kue lebaran Jakarta sebagai parcel lebaran untuk sanak family di
kampung.
No comments :
Post a Comment