Berpuasa itu istimewa karena
ibadah yang satu ini khusus buat Allah, bukan buat kita sendiri. Karena itu,
kita menganggap puasa sebagai “persembahan” kita pada Allah. Hal ini sesuai
dengan hadith yang termuat dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. Abu Hurairah ra.
berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam
untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya." Begitu
istimewanya pahala puasa sampai-sampai “Aku yang akan membalasnya”, begitu juga
sambutan masyarakat terhadapa bulan Ramadhan ini.
Sambutan meriah datangnya
Ramadhan marak di Indonesia, Mesjid di cat ulang, acara televisi dibungkus
dengan acara khusus Ramadhan bahkan nambah jam tayang sibuk di waktu sahur. Kafe
dan rumah makan menjadi rame di waktu buka puasa, pasar dan supermarket penuh
dengan pembeli menjelang hari raya Idul fitri, kue lebaran berupa biskuit dan kue kering serta minuman yang jadi incaran,
ternyata mereka membeli kue kering bukan untuk konsumsi mereka sendiri, tetapi
untuk dibuat parcel lebaran dan di
bagikan ke karyawan, pembatu, atau sopir mereka.
Bulan istimewa sangat di
tunggu-tunggu oleh masyarakat baik pegawai maupun PNS, bagi seorang karyawan
dia akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaan tempat dia
bekerja, sedangkan PNS akan mendapatkan gajih ke-13 tanggal 18 Juli besok. Satu
hal lagi yang selalu di lakukan di bulan istimewa yakni mudik lebaran,
mobilisasi masa secara masal dari kota ke daerah seluruh Indonesia dalam waktu
yang hampir bersamaan. Maka pantas bila bulan ramadhan disebut sebagai bulan
istimewa.
No comments :
Post a Comment