Waktu magrib bak idola di Syahri
Ramadhan, datangnya selalu dinantikan umat Islam di seluruh dunia. Pasalnya
waktu magrib menandakan waktu buka puasa telah tiba, setelah seharian penuh
menahan lapar dan haus umat Islam berbuka dengan makanan serta minuman khas
buka puasa. Bulan puasa di Indonesia selalu menyisakan cerita dan hal unik bagi
yang menjalaninya, terlebih Islam Indonesia yang selalu beradaptasi dengan
budaya lokal setempat. Misalnya masyarakat Sunda ketika menunggu buka puasa
punya istilah ngabuburit, kata ini berasal dari bahasa sunda ‘burit’ yang
artinya sore ditambah imbuhan ‘nga-‘ dan pengulangan dua huruf pertama ‘bu-‘
secara etimologi bermakna menunggu senja, secara istilah berarti melakukan
sesuatu sambil menunggu adzan magrib tiba untuk buka puasa.
Ngabuburit sekarang bukan hanya
dilakukan oleh masyarakat suku sunda saja, ngabuburit telah menjadi istilah
nasional, buktinya salah satu perusahaan komersil mengadakan konser selama
bulan Ramadhan dengan tema “ngabuburit bareng ungu”. Sebenarnya jenis kegiatan
ngabuburit itu tidak ditentukan misalnya ada orang ngabuburit dengan
jalan-jalan ke danau, nongkrong di pinggir jalan, namun sebaiknya ita bisa
memanfaatkan waktu luang tersebut sebelum waktunya buka dengan kegiatan yang
bermanfaat, misalnya dengan mengunjungi teman, membaca buku di perpustakaan,
masak menu buka puasa, atau membuat kue lebaran.
Pilihan ngabuburit dengan membuat
kue lebaran sangat bermanfaat buat keluarga, misalnya proses pembuatannya
dengan melibatkan semua anggota keluarga, ibu, ayah, dan anak-anak tentunya ini
akan mengahangatkan komunikasi antara anak dan orang tua, apalagi kebersamaan
itu berlanjut ke buka puasa, tadarusan, makan sahur. Hal ini sangat baik untuk
perkembangan jiwa spiritual anak.
No comments :
Post a Comment